1. Oerlikon Skyshield System merupakan salah satu perisai pertahanan udara berbasis kanon, menggunakan meriam Oerlikon Contraves 35/1000 kaliber 35mm L79 GDF-007. Walaupun menggunakan kanon tunggal Skyshield mampu menembak 1.000 peluru per menit. Akurasi dan penjejakan sasaran dibantu dengan radar Skymaster, sehingga Skyshield merupakan sebuah sistem artileri pertahanan udara yang mumpuni. Sebagai benteng pertahanan, Skyshield bersaing keras dengan Phalanx buatan Amerika




2. Skyshield bekerja secara terintergrasi. Operasi penembakan berawal dari sensor Skyshield mendeteksi sasaran menggunakan radar pencari, radar penjejak, dan sensor elektro-optik. Radar melancarkan gelombang radar menggunakan mode burst, untuk mencegah radar dilumpuhkan dengan jamming ataupun electronic counter measure. Pasokan data awal dikirim ke circular cassegrain untuk membidik sasaran, lalu sasaran dihancurkan dengan meriam Skyshield.



3. Beberapa pangkalan udara di Indonesia telah dilengkapi dengan sistem yang biasa disebut, Penangkis Serangan Udara (PSU/Firing Unit) ini, di antaranya Denhanud Paskhas Lanud Supadio Pontianak, Denhanud Paskhas Lanud Halim Perdanakusuma, dan Denhanud Paskhas Lanud Sultan Hasanuddin. Istilah Baterai dalam dunia artileri sudah sangat lama dipakai, bahkan ketika dunia militer mengenal istilah artileri itu sendiri. Baterai merupakan istilah satuan unit setingkat kompi, satu baterai terdiri dari 2 sampai 6 kompi yang dipimpin seorang kapten. Baterai dapat merupakan bagian dari detasemen, batalion ataupun terpisah.