Iklan Jana wang Di Rumah
IBNU HUSEIN AL ATSARY, Dzulhijah 1418 H
Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan Surat An Naas
Dalil:
Dari Abdullah bin Khubaib t, Rasulullah r bersabda,
قُلْ فَقُلْتُ مَا أَقُولُ قَالَ
قُلْ قُلْ هُوَ الله
أَحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِي وَتُصْبِحُ
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ
“Ucapkanlah !” Mereka (para
shahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang mesti kami ucapkan ?”
Nabi r bersabda, “Qul huwallaahu ahad (Surat al Ikhlas),
surat An Naas, dan al Falaq sebanyak tiga kali di kala pagi dan malam hari, itu
cukup bagimu sebagai pelindung dari segala sesuatu.” [HR Tirmidzi no 2499(kt)]
Al Ikhlas:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ.
اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ
يُوْلَدُ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ
كُفُوًا أَحَدٌ
Katakanlah, “Dialah Allah, yang Maha Esa. Allah yang
bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Dan tidak ada sesuatu pun yang setara denganNya. [QS Al Ikhlas: 1-4]
Al Falaq:
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ
شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ
شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ.
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي
الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ
إِذَا حَسَدَ
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai
shubuh. Dari kejahatan makhluk-makhluknya. Dan dari kejahatan malam apabila
telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita tukang-tukang sihir yang
menghembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia
dengki.” [QS Al Falaq: 1-5]
An Naas:
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ
النَّاسِ. إِلهِ النَّاسِ. مِنْ
شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. اَلَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ.
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Rabb manusia, Raja
manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan setan yang biasa bersembunyi, yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (kalangan) jin dan manusia.
[QS An Naas: 1-6]
Membaca Surat Al Baqarah
Dalil:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ
رَسُولَ الله صَلَّى الله
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ تَجْعَلُوا
بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ
مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ
سُورَةُ الْبَقَرَةِ *
Dari Abu Hurairah t, Rasulullah r bersabda,
“Jangan kalian menjadikan
rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan melarikan diri dari
rumah yang di dalamnya dibaca surat Al Baqarah.”
[HR Muslim bab Kitabus Sholatu al Musafiriina wa al
qoshoruha no 1200(kt)]
Dari Ibnu Mas’ud t, Rasulullah r bersabda,
“Sesungguhnya setiap sesuatu ada
mahkota, dan mahkota Al Qur’an adalah surat Al Baqarah, dan setan melarikan
diri dari rumah yang di dalamnya dibaca surat Al Baqarah.”
[HR Hakim; dishahihkan Adz Dzahabi dan dihasankan Al Albani]
Membaca Surat Al Baqarah(2): ayat 1-4, ayat 255 (ayat
kursi), ayat 285-286
Dalil:
Dari Ibnu Mas’ud t, Rasulullah r bersabda,
مَنْ قَرَأَ عَشَرَ آيَاتٍ
أَرْبَعًأ مِنْ أَوَّلِ الْبَقَرَةِ
وَآيَةُ الْكُرْسِى وَآيَتَيْنِ بَعْدَهَا, وَخَوَاتِيْمِهَا لَمْ يَدْخُلُ ذَالِكَ
الْبَيْتَ شَيْطَانٌ حَتَّى يُصْبِحُ (رواه
الطبرانى)
“Barangsiapa membaca sepuluh ayat
dari empat ayat pertama dari surat al Baqarah dan ayat kursi, kemudian membaca
dua ayat sesudahnya dan akhirnya, maka rumah itu tidak dimasuki setan hingga
pagi hari.” [HR Thabrani]
“Barangsiapa yang membaca ayat kursi
pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan setan tidak akan mendekatinya
sampai Shubuh.” [Hadits shahih]
“Barangsiapa yang membaca dua ayat
terakhir dari Surat Al Baqarah pada malam hari, maka cukuplah baginya.” [Hadits
shahih]
Al Baqarah: 1-4
الم . ذلِكَ الْكِتَابُ لاَ
رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ
. اَلَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ . وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ
وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِاْلآخِرَةِ
هُمْ يُوْقِنُوْنَ .أُوْلئِكَ عَلَى هُدًى مِّنْ
رَّبِّهِمْ وَأُوْلئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Alif laam miim. Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada
yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami
anugerahkan kepada mereka, Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur’an)
yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu,
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari
Tuhan-nya,dan merekalah orang-orang yang beruntung. [QS. Al Baqarah(2): 1-5]
Ayat Kursi (Al Baqarah(2): ayat 255):
اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ
هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ
وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا
فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ
عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ
مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا
خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ
مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ
وَسِعَ كُرْسِيُهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَلاَ يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi
syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar. [QS. Al Baqarah(2): 255]
Dua Ayat Terakhir Surat Al Baqarah (Al Baqarah: 285-286):
آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ
مِّنْ رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ باِللهِ
وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ
أَحَدٍ مِّنْ رُسُلِهِ وَقَالُوْا
سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ
وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ
وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا
لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ
أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا
إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى
الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا
وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ
لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ
مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara
seserangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan:
“Kami dengar dan kami ta’at”.
(Mereka berdoa):”Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali”.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami
jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan
kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa
yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir” [QS. Al Baqarah(2): 285-286]
Meminta perlindungan kepada Allah: ketika ada gangguan /
was-was dari setan, sebelum masuk WC dan mendengar gonggongan anjing dan
keledai
Dalil:
وَإِمَّا
يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ
فَاسْتَعِذُ بِاللهِ إِنَّهُ سَمِيْعٌ
عَلِيْمٌ
Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah
kepada Allah (membaca ta’awudz). Sesunguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. [QS Al A’raaf(7): 200]
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ
الله قَالَ قَالَ رَسُولُ
الله صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا سَمِعْتُمْ نُبَاحَ
الْكِلاَبِ وَنَهِيقَ الْحُمُرِ بِاللَّيْلِ فَتَعَوَّذُوا بِالله فَإِنَّهُنَّ يَرَيْنَ
مَا لاَ تَرَوْنَ *
Dari Jabir bin Abdullah t, Nabi r bersabda:
“Jika engkau mendengar gonggongan
anjing atau menguaknya keledai pada malam hari, maka berlindunglah kepada Allah
karena mereka melihat yang tidak kalian lihat.”
[HR Abu Dawud no 4439, Ahmad]
Ta’awudz:
أَعُوْذُ
بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk
Sebelum Masuk WC, membaca:
اللّهُمَّ
إِنِّى أَعُوْ ذُبِكَ مِنَ
الْحُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan
perempuan.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra yang
terdapat dalam riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah saw bila masuk WC
membaca doa ini.
Membaca 3 kali Tiap Pagi dan Petang:
بِسْمِ
الله الَّذِي لاَ يَضُرُّ
مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي
اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ
وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
[Bismillaahil ladzii laa yadzurru ma’asmihi syai-un fil
ardhi wa laa fis samaa-i wahuwas samii’ul ‘aliim.]
“Dengan nama Allah, tidak ada yang
membahayakan bersama namaNya sesuatu pun yang ada di bumi dan di langit, Dia
Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”
Dalil:
Dari Utsman bin Affan t, Rasulullah r bersabda,
َ مَا مِنْ عَبْدٍ
يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ
يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ
الله الَّذِي لاَ يَضُرُّ
مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي
اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ
وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَمْ
يَضُرَّهُ شَيْءٌ
“Barangsiapa di antara hambaNya yang
mengucapkan di pagi hari atau petang: (artinya: Dengan nama Allah, tidak ada
yang membahayakan bersama namaNya sesuatu pun yang ada di bumi dan di langit,
Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” ), tiga kali, tidak terganggu dari
segala sesuatu.” [HR Tirmidzi no 2210(kt)]
Makan tujuh biji kurma Ajwah setiap pagi
Keterangan:
Ajwah adalah sejenis kurma terbaik yang berada di Madinah.
Ad Dawudi berkata: “Ajwah adalah kualitas kurma paling
tengah.”
Dan Ibnu Atsir berkata: “Ia lebih besar dari kurma shoihami,
berwarna agak hitam dan itulah kurma yang ditanam Rasulullah saw dengan
tangannya sendiri di Madinah.”
Al Khotabi berkata: “Ajwah bermanfaat sebagai anti racun dan
sihir, hal itu berkat da’wah (doa) Nabi saw untuk kurma Madinah, bukan khusus
untuk kurma” [Fathul Bari: 10/250]
Dalil:
Dari Amir bin Sa’ad dari ayahnya berkata, bahwa Rasulullah r
bersabda,
مَنِ اصْطَبَحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتِ عَجْوَةٍ لَمْ يَضُرُّهُ ذَلِكَ
الْيَوْمَ سَمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
*
“Barangsiapa tiap pagi makan tujuh
biji kurma ajwah, tidak akan mencelakakannya dari racun dan sihir pada hari itu
hingga malam.” [HR Bukhari no 5334(kt), Muslim]
Mengucapkan sebanyak 100 kali tiap pagi dan petang:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
ُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ
[Laa ilaaha illallaoohu wahdahu laa syariika lah. Lahul
mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.]
Tiada ilah selain Allah yang Maha Tunggal, tiada sekutu
bagiNya. MilikNya segala kerajaan, untukNya segala Puji, dan Dia berkuasa atas
segala sesuatu.
Dalil:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي
اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
ُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ
مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ
عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَ
لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ
عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ
لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ
يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ
وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ
مِمَّا جَاءَ إِلاَّ رَجُلٌ
عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْهُ
Dari Abu Hurairah t, Rasulullah r bersabda,
“Barangsiapa membaca: (doa di atas)
sebanyak 100 kali sehari akan mendapatkan pahala senilai membebaskan 10 budak
dan tertulis 100 kebajikan dan dihapus 100 kejelekan serta bacaan tersebut
dijadikan perisai baginya dari setan, sejak pagi hingga sore hari. Dan tidak
ada seorang pun yang lebih mulia darinya kecuali orang yang mengamalkannya
lebih banyak” [HR Bukhari no 5924(kt), Muslim]
Membersihkan rumah dari gambar MAKHLUK BERNYAWA, patung, dan
anjing
Dalil:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ
أَبِي طَلْحَةَ رَضِي الله عَنْهُمْ
قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تَدْخُلُ الْمَلاَئِكَةُ
بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلاَ
تَصَاوِيرُ الله
Dari Ibnu Abbas t, Rasulullah r bersabda,
“Malaikat tidak akan masuk ke rumah
yang di dalamnya ada patung dan gambar-gambar.” [HR Bukhari no 5492(kt),
Muslim]
Menutup pintu pada waktu malam dengan membaca basmalah
Dalil:
Dari Jabir t, Rasulullah r bersabda,
َ إِذَا كَانَ جُنْحُ
اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا
صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ
حِينَئِذٍ فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ
مِنَ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ وَأَغْلِقُوا اْلأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ الله فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا
مُغْلَقًا وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ الله وَخَمِّرُوا
آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ الله وَلَوْ
أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ
“Bila malam menjelang, tahanlah
anak-anak kalian karena sesungguhnya setan berkeliaran pada saat itu. Bila
malam sudah gelap maka lepaskanlah mereka dan tutuplah pintu serta sebutlah
nama Allah karena sesungguhnya setan tidak membuka pintu yang tertutup. Ikatlah
(tutuplah) tempat-tempat air dan sebutlah nama Allah. Tutuplah bejana-bejana
kalian dan sebutlah nama Allah sekalipun dengan meletakkan sesuatu di atasnya
dan padamkanlah lampu-lampu (pendiangan api) kalian.” [HR Muslim no 2756(kt)]
Menyebut basmalah sebelum masuk rumah dan sebelum makan
Dalil:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ
الله أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ
صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ
بَيْتَهُ فَذَكَرَ الله عِنْدَ دُخُولِهِ
وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ
مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ
وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ
الله عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ
الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ
الله عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ
أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاء
Dari Jabir bin Abdullah, ‘Aku mendengar Nabi r bersabda,
“Apabila seseorang masuk rumahnya
lalu menyebut nama Allah pada saat masuk dan pada saat makan, maka setan
berkata (kepada kawan-kawannya): “Tidak ada bermalam dan tidak ada makan malam
buat kalian.” Tetapi jika seseorang masuk rumahnya dengan tidak menyebut nama
Allah maka setan berkata (kepada kawan-kawannya): “Kalian dapat bermalam”, bila
dia tidak menyebut nama Allah pada sat makan, maka setan berkata (kepada
kawan-kawannya): “Kalian dapat bermalam dan makan malam.” [HR Muslim: 13/190
Nawawi]
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ
الله صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ
طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ الله فَإِنْ
نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ
بِسْمِ الله فِي أَوَّلِهِ
وَآخِرِهِ
Dari Aisyah t, Rasulullah r bersabda,
“Jika seorang di antara kalian
makan, maka ucapkanlah bismillah. Jika terlupa pada awalnya pada ucapkanlah
“Bismillahi awwalahu wa aakhirohu.” [HR Tirmidzi no 1781(kt)]
Di dalam riwayat lain, maka setan akan memuntahkan makanan
itu.
Posted by Unknown in Artikel, Home